Buka Pagelaran Budaya di Wasuponda, Bupati Lutim : Momen Besar Bagi Warga Pasitabe

Dalam rangka pengembangan dan Harmonisasi masyarakat adat lokal serta penguatan kelembagaan Adat Suku Padoe, Karunsie, dan Tambee (Pasitabe), maka Dewan Mohola menggelar Pagelaran Budaya dan Kongres Lembaga Adat suku Pasitabe, yang berlangsung mulai 23 – 25 Juli 2024.

Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Luwu Timur, H. Budiman tersebut ditandai dengan pemukulan Gong yang dipusatkan di di Lapangan Karelai Wasuponda, Selasa (23/07/2024).

Bupati Budiman mengungkapkan, hari ini tentu menjadi momen besar bagi warga Pasitabe bahwa ada kegiatan yang perlu dijaga dan dibangun kedepan.

“Saya senang juga Forkopimda bisa hadir disini bersama kita, lembaga-lembaga adat yang lain juga hadir, manajemen PT. Vale yang bisa melihat bahwa kita bahagia melihat kehadiran mereka,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, yang lalu teman-teman dari Jawa membuat kegiatan yang namanya Wayang Kulit, dimana hadir 6000 sampai 7000 orang. Sementara tanggal 23 kedepan, teman-teman dari Bali akan membuat acara pesta rakyat di Balirejo dengan menghadirkan artis dari Bali.

“Saya mau semua kehidupan ini akan rukun dan kita bisa berbuat hal-hal seperti itu dan bisa menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi generasi kita. Kita harus menanamkan bahwa mereka bangga pakai baju adat, itulah sebabnya Pemkab setiap tanggal 10 berpakaian adat,” bebernya.

Budiman ingin mengirim pesan kepada anak-anak muda, bahwa generasi kita harus bangga dengan passapunya, harus bangga dengan pakaian adatnya, harus bangga dengan budayanya, kalau itu yang terjadi, maka gerakan budaya dan adat istiadat di Kabupaten Luwu Timur akan terjaga dengan baik, begitupun dengan teman-teman dari suku lain.

“Kalau kita himpun semua adat di Tana Luwu ini, ada 12 anak suku asli yang ada, belum yang datang dari luar, jika kita kemas, dan buat menjadi tontonan dan tuntunan, Insha Allah akan menjadi tontonan dan tuntunan yang agung kedepan,” harap Bupati.

Orang nomor satu di Kabupaten Luwu Timur ini menilai, pelaksanaan nilai adat dan budaya merupakan bukti legitimilasi masyarakat terhadap eksistensi adat dan budaya, keragaman, pembangunan karakter bangsa yang di kembangkan oleh budaya lokal.

Di era globalisasi ini, kata Budiman, tantangan yang kita hadapi semakin kompleks, budaya asing yang masuk membangun teknologi dan perubahan sosial yang cepat menuntut kita untuk lebih bijak atau menyikapi perubahan tersebut.

“Kita harus mampu mengakomodasi nilai-nilai baru tanpa kehilangan akar-akar kebudayaan lokal yang menjadi ciri khas kita dengan demikian lembaga kita akan dapat terus berkembang seiring perubahan zaman,” pesan Bupati Budiman menutup sambutannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini